Friend Connect

Jumat, 02 Juli 2010

Segala Sesuatu Pasti Ada Hikmahnya

Kisah berawal dari Saya dan  salah seorang Teman saya didalam suatu kantor. Tatkala itu saya dan temanku beranjak dari bangku kerjanya untuk pergi sholat, tepatnya sholat Ashar. Temanku  mengajak saya untuk sholat di mushola tempat dimana ia bekerja, dengan asumsi musholanya dekat dengan tempat ia kerja, akan tetapi saya mengajaknya untuk sholat di Masjid yang letaknya beberapa meter dari tempat kami bekerja dengan asumsi bahwa di masjid tempatnya lebih bersih dan lebih khusyu jika untuk melaksanakan ibadah. Lalu setelah itu kami memutuskan untuk sholat dimasjid dan akhirnya kami berduapun beranjak berjalan kemasjid sambil dibarengi dengan canda-tawa dan obrolan-obrola kecil seputar pekerjaan yang kami emban masing-masing.  
Setelah sampai masjid kami duduk sejenak dan terlihat masih asyik dengan tema obrolan tadi. Sampai pada akhirnya kami beranjak dan pergi untuk mengambil air wudlu, akan tetapi sebelumnya langit terlihat mendung dan kamipun memutuskan untuk meletakan sepatu kita yang bisa dibilang masih baru (karena dapat tuntutan dari tempat kerja kami untuk membeli sepatu yang berjenis demikian) di tempat yang tidak terkena air hujan . setelah itu kamipun beranjak untuk pergi berwudlu dan kemudian sholat berjamaah bersama dimasjid.
Setelah selesai sholat ternyata hujanya belum juga berhenti, malah tambah semain deras dan saya kemudian memutuska untuk mengambil bulletin-buletin yang ada di masjid untuk menemani duduk sambil menunggu hujanya reda. Tiba- tiba temanku datang dan diapun berkata, “Bud, sepatu kita tidak ada”. Setelah mendengar berita itu aku masih saja santai dan menganggap temanku hany abergurau saja, kemudian temanku meyakinkan aku dan akupun menengok keluar, dan ternyata memang tidak ada. Pikirankupun masih saja santai dan aku berfikiran bahwa mungkin sepatunya diamankan oleh anak takmir karena mungkin tadi kehujanan.
Setelah itu kami menemui salah seorang takmir  yang masih duduk di masjid dengan teman-temanaya. Dengan nada penuh sopan saya bertanya, “ Maaf mas dari anggota takmir ada yang bertugas untuk mengamankansendal atau sepatu pada saaat hujan ndak?, kemudian beliaupun menjawab biasanya tidak kalopun ada paling sepatunya cumin di tengkurapkan posisinya supaya tidak kemasukan air, dan mendengar cerita itu akupun baru berasumsi bahwa sepatu kita berdua memang bener-bener ilang. Setelah itu takmir masjidpun bertanya, “ ada apa sih mas”? kemudian sayapum menjawab, “ sepatu kami berdua ilang” dan si takmir itupun menjawab, “ oh… “. Setelah itu ada salasatudari takmir yang lain bilang bahwa memang disini sering terjadi pencuian, baik sepatu, tas ataupun benda-benda yang lainya. Dan setelah itu kamipun memutuskan untuk mencari di sekitar masjid, setelah bener-bener tidak ada di sekeliling masjid lalu kami menganggap bahwa sepatu kami memang benar-benar hilang dan akhirnya penuh rasa keikhlasan kamipun menerima semua ini. Dan akhirnya kami memutuska untuk kembali kekantor dengan jalan kaki.
Dari cerita tersebut diatas kita dapat mengambil hikmahnya, yaitu bahwa, baik ataupun buruk niat dan tujuan kita untuk melakukan suatu hal pasti memiliki konsekuensi atau akibat-akibat yang akan kita terima baik itu berupa hal yangburuk ataupun hal yang baik.
Kita tidak tahu diantara kedua konsekuensi diatas itu mana yang akan kita terima, karena kedua hal diatas sudah ada dalam drama kehidupan kita yang sudah dituliskan oleh Allah Swt. Yakinlah hal baik ataupun buruk menurut sepengetahuan kita dan yang menimpa kita pasti merupakan hal yang terbaik untuk kita. Karena itu merupakan scenario dari Allah yan patut kita syukuri keberadaanya.

Be Differ

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management